..Selamat membuka blog ini Mas Anas Nurul Yaqin Merakurak Tuban...

Rabu, 09 Mei 2012

Azzola, Alternatif Sumber Penyedia Nitrogen Padi Sawah




 

Inovasi Teknologi : Azzola, Alternatif Sumber Penyedia Nitrogen Padi Sawah.

Apa Kabar Penyuluh Pertanian Indonesia?

Sebagaimana kita ketahui, pengembangan pertanian khususnya padi sawah merupakan tanaman budidaya yang secara luas telah banyak dikembangkan dibeberapa negara termasuk di Indonesia.  Salah satu permasalahan yang kini dihadapi para petani adalah menurunya kesuburan lahan.  Permasalahan ini secara umum disebabkan karena terus dipacunya lahan untuk berproduksi semaksimal mungkin secara terus menerus untuk mengejar peningkatan produktivitas.
Tidak disadari hal ini berakibat pada pengurasan unsur hara dari dalam tanah secara tidak terkendali, terutama unsur hara Nitrogen dan yang lebih kritis lagi adalah makin berkurangnya bahan organik di dalam tanah.   Untuk mengatasinya diperlukan input yang bukan hanya mampu menyediakan unsur hara terutama Nitrogen namun sekaligus mampu memperkaya bahan organik tanah.  Input ini berperan sebagai suplemen tambahan pupuk kimia yang biasa di pakai oleh para petani.
Salah satu sumber input alternatif  ini Azzola.  Azzola adalah pupuk hijau yang dapat dijadikan sebagai sumber Nitrogen (N) alternatif yang cocok dikembangkan oleh para petani dan sangat mudah untuk diaplikasikan serta relatif murah karena tidak memerlukan biaya tambahan  yang memberatkan petani.

Apakah Azzola itu?

Azzola adalah semacam tumbuhan paku air yang berukuran mini sekitar 3-4 cm yang bersimbiosis dengan bakteri Cyanobacteria pemfiksasi Nitrogen yaitu bakteri Anabaena azzollae.  Simbiosis ini menyebabkan azzolla mempunyai kualitas hara yang baik.  Azzolla sudah berabad-abad digunakan oleh para petani di Cina dan Vietnam.  Sebagai sumber Nitrogen bagi padi sawah.

Azzola secara alami tumbuh di banyak kawasan seperti di Asia, Amerika dan Eropa.  Azzolla mempunyai beberapa spesies, antara yang sudah diidentifikasi seperti Azolla caroliniana, Azolla filiculoides, Azolla mexicana, Azzolla microphylla, Azolla nilotica, Azolla pinnata var pinnata, Azolla pinnata var imbricata dan Azolla rubra.

Azzola sebagai Sumber Penyumbang Nitrogen (N).

Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) telah mengadakan penelitian internasional termasuk di dalam Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN) terlibat di dalamnya.  Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa Azzolla yang bersimbiosis dengan Anabaena azzollae dapat memfiksasi N2 Udara dari 70% – 90%.  N2 fiksasi yang terakumulasi ini yang dapat digunakan sebagai sumber N bagi padi sawah.  Dari beberapa penelitian diperoleh bahwa laju pertumbuhan Azzolla adalah 0,355 – 0,390 gram per hari (di laboratorium) dan 0,144 – 0,890 gram per hari (di lapangan).

Pada umumnya biomassa Azzolla maksimum tercapai setelah 14 – 28 hari setelah inokulasi.  Dari hasil penelitian BATAN diketahui bahwa dengan menginokulasikan 200 gram Azzolla segar per meter persegi maka setelah 3 minggu Azzolla tersebut akan menutupi seluruh permukaan lahan tempat Azzolla tersebut ditumbuhkan.  Dalam keadaan ini dapat dihasilkan 30 – 40 kilogram Nitrogen per hektar.  Jumlah ini kira-kira setara dengan 100 kilogram Urea. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa Azzolla dapat tumbuh dan berkembang dengan lebih baik pada musim kemarau.
Lapisan Azzolladi atas permukaan lahan sawah dapat menghemat penggunaan Urea sebesar 50 kilogram Urea per hektar.  Kadangkala bila musim sangat baik, Azzolla dapat menghemat pemakaian pupuk Urea sampai 100 kilogram Urea per hektar.  Dengan demikian aplikasi Azzollla di lahan padi sawah dapat menghemat penggunaan pupuk buatan.

Wowww….luar biasa, bukan?   
Apalagi hampir – hampir tanpa biaya sama sekali, bahkan terjadi penghematan yang luar biasa.  Hitung saja harga pupuk urea bersubsidi sekitar Rp. 1.200,00 per kilogram, berarti penghematan sebesar Rp.120.000, 00.  Penghematan ini semakin besar jika para petani mengaplikasikan dalam luasan lahan yang lebih besar lagi.

Kandungan Unsur Hara Azzolla.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh BATAN menunjukkan bahwa Azzolla mengandur unsur hara yang lengkap baik unsur hara makro maupun unsur hara mikro.
Kandungan unsur hara yang terkandung di dalamnya, antara lain :
  1. Nitogen (N) : 1,96 – 5,30 %.
  2. Phosphor (P) : 0,16 – 1,59 %.
  3. Kalium (K)  :  0,31 – 5,97 %.
  4. Calsium (Ca) :  0,45 – 1,70 %.
  5. Magnesium (Mg)  :  0,22 – 0,66 %.
  6. Sulphur (S) :  0,22 – 0,73 %.
  7. Silikat (Si) : 0,16 – 3,53 %.
  8. Natrium (Na)  : 0,16 – 1,31 %.
  9. Clorida (Cl)  :  0,62 – 0,90 %.
  10. Aluminium (Al)  :  0,04 – 0,59 %.
  11. Besi (Fe) :  0,04 – 0,59 %.
  12. Mangan (Mn) : 66 – 2,944 ppm.
  13. Cobalt (Co)  :  0,264 ppm.
  14. Seng (Zn)  :  26 – 989 ppm.
Apa Manfaat Azzola?
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa Azzola mempunyai manfaat yang tidak kalah pentingnya.  Beberapa manfaat Azzolla yang sudah diketahui melalui penelitian secara intensif, antara lain :
  1. Sebagai sumber Nitrogen alternatif suplemen pupuk Urea sampai dengan 100 kilogram per hektar.
  2. Sebagai sumber pakan ternak/hijauan dan pakan ikan terutama untuk pakan ayam dan itik.
  3. Azzolla dapat menekan pertumbuhan gulma di lahan sawah.
  4. Azzolla dapat digunakan sebagai tanaman hias air yang unik.
  5. Azzola dapat berperan sebagai kontrol terhadap perkembangan nyamuk.
Bagaimana Aplikasi Azzzola di Lahan Sawah?
Aplikasi Azzolla di lahan sawah relatif mudah dan tidak memerlukan biaya yang tinggi, petani tinggal mengaplikasikannya tanpa harus membeli.  Biaya yang dikeluarkan hanya untuk bayar tenaga kerja itupun dapat dihemat dan tidak usah dikeluarkan apabila petani melakukanya sendiri.
Aplikasinya cukup mudah. Begini :
  1. Tebarkan Azzolla bersamaan dengan atau 1 minggu sebelum benih padi disemai.
  2. Setelah lahan penuh dengan Azzolla, lakukan pengolahan tanah dengan bajak agar Azzolla terbenam ke dalam tanah.
  3. Setelah olah tanah selesai, selanjutnya dilakukan penanaman bibit padi yang telah disemaikan. Azzolla yang tidak sempat terbenam ke dalam tanah dibiarkan saja agar tumbuh di lahan. Azzolla yang tumbuh dipermukaan ini sangat bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman padi, karena mampu mengambil Nitrogen yang hanyut oleh air irigasi maupun yang menguap di udara serta dapat menekan pertumbuhan gulma.
  4. Selanjutnya lakukan pemeliharaan tanaman padi seperti biasanya.
Bagaimana sahabat – sahabat penyuluh? Mudah bukan mengapilkasikanya? Oke, mari kita manfaatkan Azzola yang merupakan karunia Yang Maha Kuasa ini untuk kesejahteraan para petani kita.

Salam Penyuluh. Sukses selalu.

Sumber : http://www.penyuluhpertanian.com/inovasi-teknologi-azzola-alternatif-sumber-penyedia-nitrogen-padi-sawah

Dongkrak Hara dengan Azolla

Azolla dongkrak hara tanah

 

 

 

 

 

 

 

 


Azolla terbukti meningkatkan produksi padi karena mampu menghasilkan nitrogen yang diperlukan tanaman. Tumbuhan air itu mengumpulkan 2-4 kg nitrogen/ha/hari, setara 10-20 kg amonium sulfat. Kemampuan itu karena peran ganggang  biru Anabaena azollae. Melalui hubungan saling menguntungkan, azolla menghasilkan nutrisi dan rongga daun untuk berlindung bakteri, sedangkan si bakteri mengikat nitrogen untuk tanamannya. Dalam kondisi menguntungkan, populasi azolla berlipat ganda dalam 3—5 hari. Nitrogen terikat jauh lebih banyak dibandingkan tanaman anggota famili Leguminosae alias kacang-kacangan.

Pemakaian azolla di berbagai negara terbukti menaikkan produktivitas padi 10—30%. Makanya petani di Cina dan Vietnam puluhan abad memanfaatkannya. Orang Vietnam memanfaatkan azolla sebagai pabrik pupuk nitrogen yang tidak bisa rusak. Saat perang Vietnam berkecamuk, azolla tetap diproduksi secara alami. Terbukti, meski dalam kondisi terimpit, Vietnam tetap mampu mengeskpor beras. Penggunaan azolla dapat mengurangi ketergantungan terhadap pupuk buatan, yang pemanfaatannya dalam jangka panjang kurang menguntungkan bagi kesehatan manusia dan menurunkan sifat granulasi tanah.

Azolla sebenarnya gampang dibudidayakan. Siapkan sebidang tanah berukuran 100 m2 untuk persemaian. Sebaiknya tanah itu dibuat seperti sawah yang tentu saja sudah dicangkul dan diairi setinggi 5—7 cm. Masukkan sekitar 7 kg azolla ke kolam. Agar pertumbuhan lebih cepat, taburkan pupuk kandang saat persiapan kolam. Dalam tempo seminggu, permukaan air sudah tertutupi azolla.

Sumber :  http://www.trubus-online.co.id/index.php/component/osemsc/templates/index.php?option=com_content&view=article&id=5583:dongkrak-hara-dengan-azolla&catid=146:blog&Itemid=687