TANAMAN air jenis Azolla, jika dibiarkan tumbuh di
lahan sawah dapat menjadi pupuk alami pengganti urea. Karena itu pemanfaatan
Azolla secara terus menerus setiap musim tanam padi, dapat mengurangi
penggunaan pupuk urea atau pupuk nitrogen buatan pabrik.
Dengan demikian biaya produksi pertanian dapat ditekan, sehingga
keuntungan petani meningkat. Tapi sayang, petani yang tidak mengerti manfaat
Azolla malah menganggapnya sebagai gulma dan membuangnya. Menurut Peneliti
Mikrobiologi Fakultas Pertanian UGM, Dr Ir Ngadiman MSi, kemanfaatan Azolla ini
lantaran tanaman tersebut mampu mengikat nitrogen dari udara.
Nitrogen merupakan nutrisi utama bagi tanaman untuk menopang
pertumbuhan. “Jumlah nitrogen yang diikat Azolla melebihi kebutuhannya sendiri.
Sehingga sebagian nitrogen dilepaskan ke lingkungan sekitarnya dan diserap oleh
tanaman lain. Selain menghemat pupuk, tentu bermanfaat pula untuk memperbaiki
tekstur tanah yang rusak akibat penggunaan pupuk kimia yang sekian lama,” ujar
Ngadiman.
Dijelaskan, Azolla adalah tanaman paku air yang mengapung di lingkungan
perairan seperti kolam, danau, saluran, sawah dan sebagainya. Warna daunnya
hijau, tapi pada kondisi yang kurang baik (akibat suhu lingkungan terlalu
tinggi) warna daun berubah keku-ningan hingga kecoklatan. Dalam satu tangkai
terdiri dari 3-4 helai daun berukuran kecil dan akarnya menggantung dalam air.
Ngadiman mengaku pernah melakukan penelitian sekitar tahun 1989-1990 dan
menemukan manfaatnya sehingga membuat Azolla booming. Namun setelah itu lambat
laun meredup dan Azolla nyaris dilupakan petani sampai sekarang. Berdasarkan
penelitiannya, Azolla
mampu mengganti kebutuhan urea antara 40-50 persen setelah Azolla digunakan
selama 5 musim tanam berturut-turut.
Sayangnya, penelitian yang dilakukan Ngadiman hanya sampai pada 5 kali
musim tanam. “Kalau penelitian tersebut diteruskan, saya yakin suatu saat akan
ketemu angka dimana pemakaian urea dapat ditiadakan sama sekali karena
tergantikan oleh Azolla,” tandasnya. Azolla dapat dikembangbiakkan seperti
tanaman pada umumnya.
Untuk mendukung pertumbuhan tanaman padi, benih Azolla sebaiknya ditebar
ke lahan dua hari setelah bibit padi ditanam. Sedangkan benih Azolla yang
ditebar adalah benih yang sudah berusia 2 minggu. Dengan cara itu, pada saat
padi berusia 21 hari, tanaman Azolla sudah tumbuh sesak meme-nuhi seluruh celah
di antara batang-batang padi.
“Dengan demikian tak ada lagi ruang yang tersisa untuk hidupnya rumput
atau gulma. Ini akan menghemat biaya untuk menyiangi gulma. Bagi petani yang
tidak ingin repot, biarkan saja Azolla tumbuh seperti itu manfaatnya sudah
terasa,” katanya.
Tapi akan lebih baik lagi, menurut Ngadiman, jika Azolla tersebut
dibenamkan ke dalam tanah. Caranya, kering-kan dulu lahan sehingga Azolla
mengendap di permukaan tanah. Setelah itu Azolla dicampur atau dipendam dalam
tanah. Ini lebih efektif karena Azolla tersebut akan terurai dan diikat oleh
partikel-partikel tanah. Sedangkan jika hanya dibiarkan di permukaan tanah,
sebagian nitrogen pada Azolla akan me-nguap.
Berdasarkan penelitian itu pula diketahui, Azolla
mengandung 22-37 persen protein dari setiap berat kering. Tanaman ini juga
tidak beracun bagi ternak, unggas dan ikan. Sehingga Azolla dapat dimanfaatkan
untuk pupuk berbagai tanaman, pakan ternak dan ikan. (Aksan Susanto)
Sumber : http://pertanian-tasurun.blogspot.com/2011/06/tanaman-azolla-pengganti-pupuk-urea.html