..Selamat membuka blog ini Mas Anas Nurul Yaqin Merakurak Tuban...

Rabu, 13 November 2013

Azolla Microphylla Pakan Kambing Sapi Alternatif Tanpa Ngarit

Azolla Microphylla Pakan Kambing Sapi Alternatif Tanpa Ngarit

Macam jenis pakan alternatif bagi kambing peliharaan anda, negara kita merupakan negara kepulauan terbanyak, yang memiliki berbagai macam ragam ekosistem baik hutan,tanah, rumput,dll, oleh sebab itu hampir disetiap daerah memiliki berbagai macam jenis pakan, disini akan diulas mengenai jenis dan macam pakan kambing yang ada.. .
Pakan Hijau-hijauan (rumput, legume & dedaunan)
Pakan hijauan terdiri dari macam jenis, yaitu pakan dari rumput-rumputan, pakan dari legume. dan dari dedaunan, Pakan rumput-rumputan diantaranya rumput gajah, rumput benggala, rumput raja dan turi. untuk pakan legume antara lain seperti lamtoro, kaliandra, kacang-kacangan, dan harendong, dan untuk pakan dedaunan ada daun nangka, daun jagung, jerami, daun mangga, daun, kersen, dll. daun-daunan hijau lebih disukai oleh kambing dibandingkan rumput. Komposisi masing-masing pakan tergantung pada kebutuhan ternak, yaitu antara kambing menyusui, pemacek dan dewasa.

Campuran daun-daunan dan rumput dengan perbandingan 1 : 1 akan saling melengkapi dan menjamin ketersediaan gizi yang lebih baik. Di samping itu, kambing tidak cepat bosan melahap pakan hijau yang tersedia. Hindari pemberian hijauan yang masih muda. Jika terpaksa digunakan hendaknya diangin-anginkan terlebih dahulu selama 3-4 jam, untuk menghindari terjadinya bloat (kembung) pada kambing.

 Pakan Limbah Industri dan Pertanian/alternatif
Selain pakan hijauan, kambing juga menyukai pakan yang berasal dari limbah pertanian. Limbah industri yang dapat dijadikan pakan antara lain seperti ampas tahu, ampas tempe, ampas singkong, bungkil kedelai, bungkil kacang tanah, dedak padi, dan dedak jagung. Sementara contoh limbah pertanian antara lain seperti jerami padi, jerami jagung, daun singkong, daun nangka dan limbah kelapa.
Pakan Tambahan Pakan tambahan berguna untuk memenuhi kebutuhan mineral dan meningkatkan nafsu makan. Selain itu, pakan tambahan ini bermanfaat untuk menutupi kekurangan zat gizi yang terdapat pada hijauan. Sumber pakan tambahan berupa campuran mineral  (mineral mix) dari garam dapur, kapur, dan premix.
Nantikan tips2 selanjutnya, keberhasilan tak luput dari saran dan kritikan,
Manfaat azolla microphylla untuk pakan alternatif  ternak kambing ternak sapi ternak bebek ternak unggas dan juga untuk pakan ikan
Pengertian  Azolla microphylla, telah kita bahas dalam artikel yang lain, banyak sekarang kita bahas pemanfaataannya. Kita akan bahas beberapa manfaat azolla microphylla untuk pakan alternatif ternak kambing, baik itu kambing etawa kambing gibas kambing jawa randu kambing merino kambing dan jenis kambing yang lain. manfaat azolla microphylla sebagai alternatif pakan ternak sapi, manfaat azolla microphylla sebagai pakan alternatif ikan, manfaat azolla microphylla sebagai alternatif pakan babi, manfaat azolla microphylla sebagi pakan alternatif unggas seperti ayam, bebek , itik , dan lain lain.
1. azolla microphylla sebagai pakan alternatif pakan organik  Ikan gura/ ikan nila / ikan lele 
Azolla microphylla dapat mengurangi atau menghemat penggunaan pakan pabrikan hingga 30%,, namun menurut beberapa literatur penggunaan dalam pakan biasanya sekitar 15% untuk lele. penggunaan dalam bentuk segar bisa diberikan untuk ikan gurami, ikan tawes dan ikan nila. Azolla microphylla dapat digunakan sebagai pakan alternatif organik bagi semua jenis ikan, sepeti ikan gurami ikan lele, ikan tawes dan ikan ikan yang lain
2. azolla microphylla sebagai pakan alternatif pakan organik  Unggas
menurut buku Penerapan Pertanian Organik yang ditulis oleh Rachman Sutanto Azolla bisa  dimanfaatkan untuk campuran pakan ayam,  dan itik, namu tetap dibatasi sekitar 15%, karena dapat mengganggu produktivitas telur. Penggunaan untuk itik bisa digunakan azolla segar umur 2-3 minggu dicampur dengan ransum itik atau bebek
3. azolla microphylla sebagai pakan alternatif pakan organik  Ruminansia seperti sapi kambing kelinci dan hewan ruminansia yang lain
Azolla dapat dimanfaatkan dalam bentuk segar, kering maupun fermentasi. bisa menggantikan hijauan untuk sapi dan dedak padi untuk babi. Kambing dan sapi menyukai azolla basah, jika digunakan campuran dalam bentuk kering maka biasanya sebagai pelengkap sumber protein.
Percobaan untuk sapi perah, penggunaan azolla 1.5 – 2 kg/hari dapat meningkatkan produksi susu sebesar 15%.

Sumber: Buku Petunjuk Praktis Menggemukan Domba, Kambing & Sapi Potong
 
 
 
 
 
 
 
Sumber : http://azollamagelang.blogspot.com/2013/09/azolla-microphylla-pakan-kambing-sapi.html

Usaha Budidaya Azolla Microphylla

 photo azolla_microphylla_1.jpg photo azolla_microphylla_1.jpg photo azolla_microphylla_1.jpg

Usaha Budidaya Azolla Microphylla

Azolla merupakan genus dari paku air mengapung suku Azollaceae. Terdapat tujuh spesies yang termasuk dalam genus ini, salah satu spesiensya adalah Azolla mirophylla. Azolla dikenal mampu bersimbiosis dengan alga biru-hijau Anabaena azollae dan mengikat nitrogen langsung dari udara. Potensi ini membuat Azolla baik digunakan sebagai pakan ternak dan pupuk hijau untuk tanaman. Pada kondisi optimal Azolla akan tumbuh baik dengan laju pertumbuhan 35% tiap hari. Nilai nutrisi Azolla mengandung kadar protein yang tinggi antara 24-30%. Kandungan asam amino essensialnya, terutama lisin 0,42% lebih tinggi dibandingkan dengan konsentrat jagung, dedak, dan beras pecah (Arifin, 1996) dalam Akrimin 2002.

Meski sudah populer sejak awal tahun 1990-an, ternyata belum banyak petani membudidayakan dan memanfaatkan tanaman azolla (Azolla microphylla) untuk usaha taninya. Padahal manfaat tanaman air yang satu cukup banyak. Selain bisa untuk pupuk dan media tanaman hias, azolla juga bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak dan pakan ikan. Di Bali, azolla biasa dan sering dijumpai terapung di perairan sawah dan kolam ikan. Karena dianggap gulma, para petani lantas menyingkirkannya. Ditumpuk dan dibuang begitu saja. Padahal, bila dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman padi di sawah, azolla ini bisa menekan penggunaan pupuk urea sampai 65 Kg/ha.

Manfaat Azolla

1. Pengganti Pupuk Kimia

Pemanfaatan azolla sebagai pupuk ini memang memungkinkan. Pasalnya, bila dihitung dari berat keringnya dalam bentuk kompos (azolla kering) mengandung unsur Nitrogen (N) 3 - 5%, Phosphor (P) 0,5 - 0,9% dan Kalium (K) 2 - 4,5K. Sedangkan hara mikronya berupa Calsium (Ca) 0,4 - 1%, Magnesium (Mg) 0,5 - 0,6%, Ferum (Fe) 0,06 - 0,26% dan Mangaan (Mn) 0,11 - 0,16%. Berdasarkan komposisi kimia tersebut, bila digunakan untuk pupuk mempertahankan kesuburan tanah, setiap hektar areal memerlukan azolla sejumlah 20 ton dalam bentuk segar, atau 6-7 ton berupa kompos (kadar air 15 persen) atau sekitar 1 ton dalam keadaan kering. Bila azolla diberikan secara rutin setiap musim tanam, maka suatu saat tanah itu tidak memerlukan pupuk buatan lagi.

Untuk membuat kompos azolla, caranya cukup mudah. Buat saja lubang ukuran (P x L x D) 3 x 2 x 2 meter. Kemudian azolla segar dimasukkan ke dalam lubang. Seminggu kemudian azolla dibongkar. Untuk mengurangi kadar air menjadi 15 persen, azolla yang sudah terfermentasi tersebut lantas dijemur. Setelah agak kering, baru dikemas dalam kantong plastik atau langsung digunakan sebagai media tanam.

2. Pakan ternak dan ikan

Azolla juga bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak, khususnya itik dan beragam jenis ikan omnivora dan herbivora. Sebagai pakan ternak, kandungan gizi azolla cukup menjanjikan. Kandungan protein misalnya, mencapai 31,25%, lemak 7,5%, karbohidrat 6,5%, gula terlarut 3,5% dan serat kasar 13%. Bila digunakan untuk pakan itik, penggunaan azolla segar yang masih muda (umur 2 - 3 minggu) dicampur dengan ransum pakan itik. Berdasarkan hasil penelitian, campuran azolla 15 persen ke dalam ransum ini bisa menekan 15 persen biaya pembelian pakan itik. Tentu saja hal ini cukup menguntungkan peternak karena bisa mengurangi biaya pembelian pakan itik.

Berdasarkan kajian di lapangan, dalam keadaan segar azolla bisa diberikan untuk pakan ikan gurami, tawes, nila dan karper. Dengan pemberian pakan berupa azolla, terbukti ikan tetap bisa tumbuh pesat. Tak kalah dengan ikan lainnya yang diberi pakan buatan berupa pelet.Di saat harga pupuk, pakan ternak dan pakan ikan mahal seperti saat ini, tak ada salah bila azolla ini menjadi salah satu alternatif pilihan usaha yang secara finansial cukup menguntungkan. Kata yang paling tepat adalah usaha budidaya Azolla baik untuk dibisniskan.

Sumber :  http://www.wirausahaimpian.com/2013/09/usaha-budidaya-azolla-microphylla.html

AZOLLA MICROPHYLLA KECIL UKURANYA BESAR MANFAATNYA

hari pertama

AZOLLA MICROPHYLLA KECIL UKURANYA BESAR MANFAATNYA

Sebelum saya mengerti apa dan bagaimana Azolla,awalnya saya budidaya ikan lele,dan ternyata memang benar dengan apa yg saya baca lewat blog2 yg memuat tentang budidaya ikan lele.pakan adalah termasuk faktor utama yg sangat mempengaruhi keuntungan dalam produksi selain faktor pengelolaan kolam dan ikan.
 
Semakin kita bisa mengurangi ketergantungan dengan pakan(pelet)pabrikan yg semakin hari semakin melambung harganya,tentunya semakin besar peluang keuntungan kita dalam budidaya ikan,misalkan dalam masa produksi kita membutuhkan total pakan 100kg, jika 50kg pakan separuhnya kita dapatkan dari pakan alami yg bisa kita dapatkan dari sekitar kita,tentunya yg protein dan kandungan vitaminya tidak kalah dengan pakan pabrikan,pasti lebih besar peluang keuntungan kita jika di banding 100% produksi kita menggunakan pakan buatan pabrik.setelah saya browsing untuk mencari aneka pakan alternatif untuk lele,dan saya mencoba satu persatu,ternyata adalah AZOLLA MICROPHILLA yang menjadi solusi terbaik bagi saya.karena Azolla  
(1)berprotein tinggi,kaya akan vitamin sangat dibutuhkan bagi pertumbuhan ikan.
(2)sangat mudah kita budidayakan.
(3)sangat cepat berkembang biak.
(4)menyehatkan lingkungan sekitar
(5)dapat digunakan sebagai pakan unggas
(6)dapat digunakan sebagai pupuk bagi tanaman.

 
 
 

Nah..!!!maka dari itu saya sarankan bagi teman2 yg juga budidaya ikan,unggas dan tanaman,tidak ada salahnya jika mencoba membudidayakan Azolla microphylla agar kita bisa menghemat biaya produksi.
     
hari ke lima

AZOLLA MICROPHYLLA
Apa itu Azolla???
Azolla adalah nama tumbuhan paku-pakuan akuatik yang mengapung di permukaan air.

Tumbuhan ini bersimbiosis dengan Anabaena azollae, alga biru hijau (Cyanobacteria) dan Azolla sebagai inangnya atau rumah bagi alga. Alga hidup di rongga yang ada di sisi permukaan bawah daun Azolla.
Dalam hubungan saling menguntungkan ini, Anabaena bertugas memfiksasi dan mengasimilasi gas nitrogen dari atmosfer. Nitrogen ini selanjutnya digunakan oleh Azolla untuk membentuk protein.

Sedangkan tugas Azolla menyediakan karbon serta lingkungan yang ‘nyaman’ bagi pertumbuhan dan perkembangan alga. Hubungan simbiotik yang unik inilah yang membuat Azolla menjadi tumbuhan yang menakjubkan dengan kualitas nutrisi yang baik.

Azolla memiliki beberapa spesies, antara lain Azolla caroliniana, Azolla filiculoides, Azolla mexicana, Azolla microphylla, Azolla nilotica, Azolla pinnata var. pinnata, Azolla pinnata var. imbricata, Azolla rubra.

Azolla sangat kaya akan protein, asam amino esensial, vitamin (vitamin A, vitamin B12 dan Beta- Carotene), mineral seperti kalsium, fosfor, kalium, zat besi, dan magnesium. Berdasarkan berat keringnya, mengandung 25 – 35% protein, 10 – 15% mineral dan 7 – 10% asam amino, senyawa bioaktif dan biopolymer. Sementara kandungan karbohidrat dan lemak Azolla sangat rendah. Komposisi nutrisinya membuat Azolla sangat efisien dan efektif sebagai pakan ikan, ternak, dan unggas. Ternak dengan mudah dapat mencernanya, karena kandungan protein yang tinggi dan lignin yang rendah.

Percobaan pada hewan ternak penghasil susu, jika pakan dicampur dengan 1.5 – 2 kg Azolla per hari menyebabkan peningkatan produksi susu sebanyak 15%. Peningkatan kuantitas susu tidak saja karena kandungan gizi Azolla saja, sehingga diasumsikan bukan hanya nutrien, tetapi juga ada peningkatan komponen lain seperti karotenoid, biopolymer, probiotik yang ikut meningkatkan produksi susu. Memberi pakan unggas dengan Azolla meningkatkan berat ayam broiler dan meningkatkan produksi telur.

Pada tahun 2002 International Journal of Poultry Science, Bangladesh mencobakan jumlah kandungan Azolla dalam ransum ayam broiler sebanyak 5%, 10%, 15%. Dalam jumlah 5%, sebenarnya ayam tumbuh lebih baik dibanding pakan biasa. Pada 10% dan 15% berat badan hampir sama dengan yang diberi pakan biasa, tetapi lemak di perut unggas agak berkurang.
Azolla juga dapat dijadikan pakan untuk biri-biri, kambing, babi, dan kelinci. Di Cina, budidaya Azolla bersama dengan padi dan ikan meningkatkan produksi beras sebanyak 20% dan ikan sebanyak 30%.


Azolla juga sangat mudah dibudidayakan dan sangat ideal sebagai pupuk hayati (biofertilizer) atau pupuk hijau untuk padi sawah. Permasalahan lahan di sawah adalah bahan organik tanah dan nitrogen seringkali terbatas jumlahnya, sehingga dibutuhkan sumber nitrogen alternatif sebagai suplemen pupuk kimia (sintetis). Salah satu sumber N alternatif yang cocok untuk padi sawah adalah Azolla. Azolla sudah berabad-abad digunakan di Cina, Vietnam dan Filipina sebagai sumber N bagi padi sawah.
Suatu penelitian internasional di mana Indonesia (Batan) ikut terlibat, menghasilkan temuan bahwa Azolla yang bersimbiosis dengan Anabaena azollae dapat memfiksasi N2-udara sebanyak 70 – 90%. N2 yang ‘ditambang’ oleh Anabaena dan terakumulasi dalam sel daun Azolla ini yang digunakan sebagai sumber N bagi padi sawah. Laju pertumbuhan Azolla dalam sehari 0,355 – 0,390 gram (di laboratorium) dan 0,144 – 0,860 gram per hari (di lapang). Pada umumnya biomassa Azolla maksimum tercapai setelah 14 –28 hari setelah inokulasi. Dari hasil penelitian Batan diketahui bahwa dengan menginokulasikan 200 g Azolla segar per m2 maka setelah 3 minggu, Azolla akan menutupi seluruh permukaan lahan tempat Azolla ditumbuhkan. Dalam kondisi tersebut, dapat dihasilkan 30 – 45 kg N/ha yang setara dengan 100 kg urea, yang notabene adalah pupuk kimia !! Lapisan Azolla di atas permukaan lahan sawah dapat menghemat penggunaan urea sebesar 50 kg urea/ha, kadangkala bila musim sangat baik Azolla dapat menghemat sampai dengan 100 kg urea/ha. Azolla tumbuh dan berkembang lebih baik pada musim penghujan daripada musim kemarau.

kolam azolla microphylla
 Wow…betapa alam dapat memberikan sesuatu yang lebih dibanding yang dapat dilakukan oleh manusia. Nah, jika kita punya kolam atau tangki besar yang tidak terpakai seperti bath tub yang sudah tidak digunakan lagi, sementara kita punya hewan ternak atau hewan peliharaan lain, pikirkanlah untuk ‘beternak’ Azolla. Sekali saja butuh modal untuk membeli, selanjutnya akan tumbuh dan berkembang dengan cepat. Jika tidak punya ternak, tidak salah juga menumbuhkan azolla di kolam atau di pot tanaman kita yang kita beri air. Azolla seperti super sponge, dapat mengambil dan menyimpan air. Azolla juga menjaga tanah tidak ‘terganggu’ saat kita menyiram tanaman dalam pot.
Bagaimana cara memperbanyak Azolla ?
Dari hasil browsing, kira-kira seperti ini: Buatlah stok Azolla dengan bak plastik atau di kolam yang tidak ada ikannya. Semprot stok setiap 3 bulan sekali dengan pupuk P (satu sendok makan SP-36 per liter air). Sebaiknya Sp-36 digerus halus agar mudah larut dalam air. Stok ini digunakan untuk bibit yang akan ditanam di lapang.
Lalu bagaimana cara menggunakan Azolla ?
Setelah bibit Azolla tumbuh dengan baik, tebar Azolla bersamaan atau satu minggu sebelum padi di bibitkan. Setelah lahan penuh dengan Azolla, lahan dibajak agar Azolla terbenam. Selanjutnya dilakukan penaman padi dan Azolla yang tidak terbenam dibiarkan tumbuh. Azolla yang tumbuh di permukaan ini dapat mengambil N yang hanyut dan menguap, selain dapat pula menahan pertumbuhan gulma yang menjadi pesaing padi.
Adapun pembiakan Azolla di kolam bisa dilakukan dengan mempersiapkan lahan tanam persis seperti pengolahan tanah untuk bertanam padi. Bedanya ketebalan tanah kolam dari dasar setidaknya antara 7-10 cm, lalu diberi pupuk dasar N,P dan K, di genangi dengan air dan jangan dibiarkan kering. Bila strain azolla didapat dari lapang jangan di tanam di kolam besar yang terkena sinar matahari langsung. Sebaiknya di adaptasikan dulu di kolam kecil untuk diadaptasikan dengan lingkungan yang baru. Lalu baru ditransplantasikan ke kolam induk.
Seorang petani di Kyushu, Jepang T. Furuno berusaha keras tidak menggunakan pestisida untuk menanam padi. Pekerjaan paling sulit adalah menghilangkan gulma, yang akhirnya memunculkan ide menanam padi digabungkan dengan ternak bebek. Bebek ternyata efektif menunaikan tugas mengendalikan gulma dengan cara mengganggu permukaan tanah. Untuk menyediakan nitrogen, azolla ditumbuhkan dalam sistem ini. Azolla memberikan nitrogen bagi padi dan protein bagi bebek yang bertugas menekan pertumbuhan gulma. Di lain pihak kontribusi bebek bagi azolla adalah memberantas serangga penyerang azolla dan karena bebek selalu bergerak, menyebabkan azolla tumbuh menyebar di luasan perairan tersebut. Ekskreta (kotoran) bebek menjadi suplai fosfor bagi azolla. Akhirnya sekarang kultur padi-bebek (rice-duck-azolla system) diadopsi dan sudah umum diterapkan untuk persawahan padi organik.
International Rice Research Institute (IRRI) di Filipina dan Universite Catholique de Louvain di Belgia telah menyimpan koleksi plasma nutfah azolla hidup. Hingga tahun 1997 koleksi telah mencapai sebanyak 562 aksesi yang meliputi semua species yang dikoleksi dari seluruh dunia. Koleksi dipelihara dalam bentuk kultur ujung tunas (shoot-tip agar cultures), yang ditransfer setiap 3-6 bulan. Di antara koleksi tersebut terdapat jenis yang unik yang tidak dapat diperoleh dari habitat alami karena (i) diperoleh dengan persilangan seksual (79 aksesi), (ii) Anabaena-free, hidup bebas tanpa simbiosis dengan Anabaena (20 aksesi), (iii) azolla yang bersimbiosis dengan alga hijau biru heterologous (6 aksesi), dan mutant (16 aksesi). Untuk mencegah hilangnya aksesi hampir semua azolla koleksi IRRI dibuat duplikatnya di Azolla Research Center, Fujian Academy of Agricultural Science (Fuzhou, Fujian, China).

Bergantung dari sisi mana kita melihatnya, di beberapa wilayah di negara lain yang suhunya lebih hangat, Azolla dianggap sebagai pengganggu. Jika azolla tidak mati maka akan membentuk lapisan tebal seperti selimut atau hamparan permadani yang menutupi permukaan air sehingga menjadi pesaing tumbuhan air yang tumbuh diperairan yang sama. Namun kondisi ini juga dapat menempatkan peran azolla sebagai pengendali larva nyamuk (larvicide) di sawah. Lapisan tebal azolla mengurangi laju difusi oksigen dari udara ke dalam air sehingga membuat larva nyamuk kekurangan oksigen dan tidak sempat menjadi nyamuk dewasa. Mungkin hal ini yang menyebabkan Azolla disebut sebagai paku nyamuk (mosquito fern) selain sebagai paku air (water fern)
Sumber : http://doelghofoer.blogspot.com/