..Selamat membuka blog ini Mas Anas Nurul Yaqin Merakurak Tuban...

Senin, 08 Desember 2014

Pelet Azolla menghemat pakan pabrikan hingga 22%





(Foto dari google)


Artikel Majalah Trubus Bulan Desember 2014 pada halaman 22 menampilkan sebuah tulisan tentang Azolla.  Judulnya Hemat Berkat Azolla dengan sub judul Azolla menghemat penggunaan pakan pabrik hingga 22 %.

Ditampilkan sosok Suminto seorang peternak Lele dari Mandiraja Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah.  Omzet Suminto melambung hingga Rp 12 juta dari penjualan 1 ton lele seharga Rp 12.000 per kg, meraih laba bersih Rp 1,7 juta per siklus pembesaran.  Padahal 2013 lalu laba bersihnya hanya pada kisaran Rp 500 ribu hingha Rp 1 juta saja.  Peningkatan keuntungan hingga 70 % itu karena Suminto mengganti pakan pabrikan dengan pelet berbahan baku Azolla.

Biaya pakan untuk pembesaran Lele sangat tinggi, mencapai 70-80 % dari ongkos produksi, akibatnya margin usaha pembesaran Lele ini sangat sedikit alias tipis.  Hal ini seperti diungkapkan Sugihardjo Spi, Kasi Usaha Perikanan Dinas Tankannak Kabupaten Banjarnegara.   Angka biaya pakan sebesar itu pun juga dialami oleh para peternak ikan lele di Nunukan Kalimantan Utara.  Seperti yang disampaikan oleh Wira Hadisantoso, seorang PPL Perikanan dari BKP3D Kabupaten Nunukan belum lama ini.

Protein tinggi

Akibat tingginya biaya pakan, beberapa peternak mencari beragam cara untuk menyiasatinya.  Salah satu caranya memakai pelet Azolla.  Suminto yang menggunakan Azolla sejak 2013 itu 5 kali panen dengan laba rata-rata Rp 1,7 juta.  Ia membudidayakan Lele di kolam 10 m x 5 m dengan padatbtebar 200 ekor per m2.  Artinya dalam satu kolam ada 10.000 bibit.  Bibit Lele Sangkuriang yang digunakan dengan ukuran 7-9 cm.

Pelet Azolla yang berdiameter 2 mm itu cocok untuk mulut ikan berukuran 7-9 cm.  Kalau bibit Lelenya berukuran lebih kecil maka ukuran pakan kurang pas.  Siklus pembesaran Lele Pak Suminto ini selama 70 hari per siklus, lebih lama 10 hari dibandingkan dengan yang menggunakan pakan pabrik.
Meskipun waktu pembesarannya lebih lama, karena harga pelet buatan sendiri lebih murah, namun dengan pelet Azolla keuntungan masih lebih tinggi.

Untuk mencapai ukuran konsumsi yang sekilo berisi 8-10 ekor itu, memerlukan 1.300 kg pelet Azolla.  Dengan harga pelet Azolla Rp 6.000 per kg atau per siklus Rp 7,8 juta.  Sedangkan jika menggunakanmpelet pabrikan, maka diperlukan Rp 10 juta. Itu diperlukan untuk pembelian pakan Lele sebanyak 1.000 kg dengan harga Rp 10.000 per kg.

Artinya dengan menggunakan pelet Azolla Pak Suminto bisa menghemat  Rp 2,2 juta dari yang semestinya biaya pakan Rp 10 juta.  Atau kalau diprosentasekan yaitu 22 % penghematannya.   Sebelum menghunakan Azolla ternyata Pak Suminto pernah menggunakan Eceng Gondok yang fungsinya pada pelet sama, yaitu membuat pakan terapung.  Bedanya kalau Azolla mempunyai kandungan Protein yang sangat tinggi dibanding Eceng Gondok.

Bersimbiosis

Selain Azolla bahan baku dalam pembuatan pelet kreasi Pak Suminto adalah tepung bekatul, tepung ikan dan silase ikan.  Azolla meliputi 30 %, sementara sisanya bahan yang lainnya.  Pak Suminto memfermentasikan Azolla sebelum digunakan sebagai bahan baku pelet.   Caranya, 50 kg Azolla segar dicampur dengan 1 liter molase (tetes tebu) dan 30 cc probiotik.   Semua bahan itu dimasukkan dalam drum plastik ukuran 200 liter selama 15-20 hari.  Setelah terfermentasi itu Azolla siap digunakan sebagai bahan pelet bercampur dengan bahan yang lainnya.

Menurut hasil penelitian Nurfadhilah dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB, ternyata dengan fermentasi kandungan dan kualitas nutrisi Azolla lebih meningkat.   Fermentasi menyebabkan penurunan serat kasar 37 % dan peninhkatan protein 39 %.   Sementara itu hasil risetnya Hany Handayani dari Jurusa Perikanan UMM Malang menunjukkan tepung Azolla terfermentasi mengandung protein hingha 20 %.

Makanya Azolla ini perlu digalakkan di kalangan para peternak ikan.  Bagus lagi kalau para peternak bisa melakukan fermentasi dan membuat pelet Azolla seperti Pak Suminto ini.  Menurut peneliti Azolla dan Dosen Fakultas Pertanian dan Peternakan UMM Malang, Dr Ir Aris Winaya MM MSi, Azolla cocok sebagai pakannikan karena memiliki kandungan protein tinghi.  Protein berperan dalam pertumbuhan Lele.

Selama hidupnya Azolla bersimbiosis mutualisme dengan ganggang hijau biru Anabaena azollae.  Ganggang itu mampu mengikat nitrogen dari udara.  Simbiosis itulah yang membuat kandungan protein Azolla itu tinggi.   Penggunaan pelet Azolla pun dapat menjadi pakan alternatif budidaya Lele.

(Seperti yang disajikan Majalah Trubus edisi Desember 2014)